Lo bisa lihat dia main sebagai bek tengah. Besoknya, dia main bek kanan. Di pertandingan penting, dia ditaruh jadi bek kiri. Tapi tetap tenang. Gak banyak protes, gak banyak gaya. Dan itu yang bikin Joe Gomez spesial — multifungsi, loyal, dan tangguh.
Banyak orang lupa betapa pentingnya Gomez di awal kejayaan era Klopp di Liverpool. Bahkan waktu Van Dijk baru datang, Gomez-lah partner utamanya. Tapi sayangnya, kisah kariernya juga dipenuhi yang namanya cedera berkepanjangan.
Tapi meskipun banyak digeser, diremehkan, bahkan sempat hampir dijual, Joe Gomez masih di Anfield sampai sekarang. Dan musim 2023/24 jadi titik comeback besar buat dia.
Awal Karier: Wonderkid dari Charlton
Joe Gomez lahir 23 Mei 1997 di Catford, London. Dari kecil, dia udah nunjukin potensi luar biasa sebagai bek. Tinggi, cepat, tenang, dan dewasa dalam mengambil keputusan. Umurnya baru 17 waktu debut bareng Charlton Athletic di Championship.
Dia langsung jadi starter reguler dan menarik perhatian banyak klub Premier League. Tapi Liverpool yang gerak cepat.
Tahun 2015, di usia 18 tahun, Gomez resmi gabung Liverpool dengan transfer sekitar £3.5 juta.
Liverpool Era Awal: Langsung Starter, Langsung Sial
Di awal musim 2015/16, Gomez langsung dimainkan sebagai bek kiri oleh Brendan Rodgers. Meski bukan posisi asli, dia tampil bagus dan dewasa banget untuk ukuran pemain remaja. Tapi…
Cedera ACL parah di sesi latihan bareng Inggris U-21 bikin dia absen lebih dari 1 tahun.
Buat pemain muda, itu bukan cuma cedera, itu ancaman karier. Tapi Gomez? Gak nyerah.
Klopp Datang, Gomez Bangkit
Setelah pulih, Jürgen Klopp ngasih dia waktu dan ruang buat bangkit. Gomez mulai main pelan-pelan:
- Di FA Cup
- Laga rotasi
- Jadi backup bek kanan
Tapi puncaknya datang musim 2018/19.
Gomez jadi starter bareng Virgil van Dijk. Chemistry mereka top banget:
- Van Dijk jaga area udara
- Gomez jaga cover belakang & duel kecepatan
Mereka kayak yin-yang. Dan Liverpool waktu itu:
- Finalis UCL 2018
- Juara UCL 2019
- Juara Premier League 2020
Meskipun Gomez sempat cedera lagi, perannya besar banget di proses itu.
Gaya Main: Bek Modern, Gak Ribut, Gak Panik
Joe Gomez punya gaya main khas:
- Cepat closing lawan
- Gak gampang kena gocek
- Main tenang tanpa panik
- Bisa bangun serangan dari belakang
Dia juga bisa:
- Main bek kanan (kalau Trent butuh istirahat)
- Bek kiri darurat (musim 2023/24 buktiin itu)
- Bahkan kadang disuruh jadi inverted fullback
Singkatnya?
Dia puzzle fleksibel Klopp.
Cedera, Cedera, Cedera…
Sayangnya, karier Gomez juga kayak roller coaster. Beberapa cedera berat yang dia alami:
- ACL – 2015
- Pergelangan kaki – 2018
- Tendon patella – 2020 (di latihan Inggris)
Cedera-cedera ini bikin dia:
- Gagal ikut Euro 2020
- Sering hilang momentum
- Disalip pemain lain (Matip, Konaté, dll.)
Tapi yang hebat?
Dia gak pernah ngeluh. Gak pernah drama. Dia terus kerja keras, dan Klopp tetap percaya.
Musim 2023/24: Comeback Gila + Jadi Pemain Paling Serbaguna
Saat Liverpool alami badai cedera:
- Trent cedera
- Robertson cedera
- Tsimikas cedera
- Konaté drop
Gomez step up di semua posisi belakang.
Dan gila, dia main di:
- Bek kiri (RB asli main jadi LB)
- Bek tengah kanan
- Bek kanan
- Bahkan jadi inverted fullback
Statistik musim itu:
- 45+ penampilan
- Salah satu pemain dengan menit bermain terbanyak
- Jadi fan favorite karena kerja kerasnya
- Bikin fans bilang: “Gomez our utility god.”
Dan bahkan sempat nyetak gol perdana bareng Liverpool di Carabao Cup. Emotional banget.
Di Timnas Inggris: Gak Pernah Dapat Posisi Aman
Gomez sempat jadi pilihan reguler Inggris di era awal Southgate. Tapi:
- Cedera panjang bikin dia sering absen
- Disalip pemain lain (Stones, Maguire, Konsa, Guehi, dll.)
- Gak ikut Piala Dunia 2022
Tapi sekarang, dengan performa solid di Liverpool, pintu timnas mulai terbuka lagi. Apalagi Southgate seneng pemain yang:
- Bisa main di banyak posisi
- Punya pengalaman besar
Dan Gomez punya dua-duanya.
Karakter: Kalem, Dewasa, Anti Drama
Joe Gomez adalah pemain yang:
- Gak pernah bikin keributan di media
- Selalu hormat ke klub & pelatih
- Jadi panutan di ruang ganti
Waktu dia sempat dihina netizen karena blunder lawan Real Madrid (2022), dia gak balas, gak klarifikasi. Dia jawab dengan performa di musim berikutnya.
Dan buat pemain muda Liverpool, dia contoh soal loyalitas & profesionalisme.
Kelebihan:
- Serba bisa banget
- Cepat & kuat
- Punya pengalaman Eropa & Premier League
- Gak pernah bikin drama
Kekurangan:
− Rentan cedera (walau mulai jarang)
− Kurang agresif di duel udara
− Kadang terlalu pasif dalam build-up
Tapi di sistem Klopp yang kompleks, Gomez itu pemain penting banget. Dan dia bisa adaptasi hampir ke semua gaya main.
Masa Depan: Tetap di Liverpool atau Cari Starter?
Joe Gomez sekarang udah 27. Dia bukan “pemain muda harapan” lagi. Dan pertanyaannya:
- Tetap loyal di Liverpool sebagai utility player elite?
- Atau cabut dan cari klub yang kasih starter tiap minggu?
Klopp udah cabut. Era baru dimulai. Tapi kalau lo tanya fans, mayoritas jawab:
“Gomez harus dipertahankan. Dia bagian dari DNA Liverpool modern.”
Dan dia bisa banget jadi mentor generasi baru bek muda Anfield.
Penutup: Joe Gomez Bukan Sekadar Bek, Dia Pekerja Senyap yang Selalu Ada Saat Diperlukan
Dia gak viral. Gak cetak gol tiap minggu. Gak jadi bintang utama. Tapi coba tanya Klopp atau pemain lain — mereka bakal bilang: Gomez adalah fondasi diam-diam tim ini.
Lo gak butuh spotlight kalau bisa jadi pilar.
Dan Joe Gomez udah buktiin bahwa lo bisa bertahan di klub top bertahun-tahun, meski bukan headline.
Dia bukan sekadar backup. Dia senjata rahasia.